Jumat, 19 Juni 2015

Mendaki Gunung

Kegiatan Mendaki Gunung
Pengalaman pertama saya mendaki gunung adalah ketika saya masuk ke salah satu unit kegiatan mahasiswa di kampus saya. Itu merupakan pengalaman baru yang seru dan baru saya rasakan. Awalnya memang terasa berat karena kegiatan ini menuntut kondisi fisik yang prima. Namun tahukah Anda bahwa mendaki gunung bukan sekedar masalah fisik, namun lebih pada niat baik, tekad yang kuat dan kesiapan mental.
Sekarang ini, mendaki gunung kelihatannya menjadi hobi yang banyak digemari orang, terutama dari kalangan anak muda. Namun dari pengamatan saya, banyak juga yang mendaki gunung hanya sebagai hobi dadakan untuk dijadikan ajang pamer foto-foto pendakian di akun jejaring sosial. Akibatnya banyak aturan pendakian yang terabaikan. Sering kita menemukan banyak sampah di jalur pendakian, coretan-coretan di batu yang merusak pemandangan, bahkan ada yang sampai merusak tumbuhan. Namun yang paling parah adalah sering terjadi kecelakan, pendaki yang hilang hingga musibah kematian pendaki gunung akibat terabaikannya aturan pendakian.
Aturan dasar pendakian: "Jangan mengambil apapun kecuali gambar, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak kaki, jangan membunuh apapun kecuali waktu".
Namun jika bisa menjalankan pendakian dengan baik, akan menjadi kepuasan tersendiri jika mampu mencapai puncak gunung dan melihat keindahan kawah gunung dari jarak dekat ataupun pemandangan lembah dari puncak gunung. Tetapi semua itu tidak akan mudah didapatkan tanpa persiapan dan perhitungan yang matang. Istilah kerennya, kegagalan merencanakan sesuatu berarti merencanakan kegagalan. Sebelum Anda memulai sebuah pendakian gunung, sebaiknya Anda mengetahui apa saja yang perlu dipersiapkan dalam sebuah manajemen pendakian. Manajemen pendakian ini adalah sebuah ilmu yang wajib dikuasai oleh orang-orang yang sering melakukan pendakian gunung. Meskipun kelihatannya sepele, tetapi jika diabaikan akan berakibat terjadinya kejadian-kejadian yang dituliskan di atas. Manajemen pendakian mudah sekali dipelajari dan diaplikasikan, asalkan Anda mempunyai niat yang baik dan tekad yang kuat.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam manajemen pendakian antara lain:
  • Perlengkapan yang harus dibawa
  • Jumlah orang yang ikut dalam tim pendakian
  • Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pendakian
  • Kondisi medan yang akan dijelajahi
  • Antisipasi jika ada kejadian di luar perkiraan
Adapun tips-tips yang bisa diterapkan dalam manajemen pendakian antara lain: 
  • Pilih perlengkapan yang berfungsi ganda
Tentu saja tujuannya untuk meringankan beban yang harus dibawa. Misalnya nesting (panci memasak yang biasanya dipakai oleh militer) selain dipakai untuk memasak, bisa juga dipakai untuk menyimpan peralatan yang lain.
  • Membawa matras
Usahakan simpan matras di dalam ransel/carrier, apalagi jika kondisi medan adalah hutan lebat atau membuka jalur baru. Hal ini untuk menghindari matras tersangkut di pohon atau semak belukar dan juga supaya matras tidak kotor. Memang ada beberapa pendaki yang membawa matras di luar ransel dengan tujuan mudah untuk dilepas dan dipasang kembali.
  • Membawa kantong plastik
Kantong plastik sangat berguna pada pendakian. Misalnya untuk membawa sampah saat turun gunung, membawa pakaian basah dan sebagainya. Selain itu bisa menjadi penutup ransel dari air hujan jika Anda lupa membawa rain cover atau bahkan menjadi jas hujan untuk dipakai pendaki itu sendiri. Selain itu, pengepakan perlengkapan di dalam ransel usahakan untuk menggunakan kantong plastik. Hal ini sebagai lapisan anti air jika hujan turun, juga sebagai pengelompokan perlengkapan (makanan, pakaian, perlengkapan lainnya) sekaligus untuk mempermudah jika ingin mengambil makanan, pakaian atau perlengkapan lainnya.
  • Membawa pakaian
Seperti yang dijelaskan di atas, usahakan masukkan pakaian di dalam kantong plastik untuk menghindari basah jika ranselnya basah. Selain itu, pisahkan pakaian kotor dan pakaian bersih untuk memudahkan pendaki dalam mengambil pakaian.
  • Membawa makanan
Jumlah makan yang dibawa harus sudah diperhitungkan jumlahnya untuk menghindari kekurangan makanan saat pendakian. Makanan sebaiknya dipisahkan berdasarkan ketahanannya. Makanan yang kurang awet disimpan di tempat yang rapat agar tidak rusak. Hindari membawa makanan kaleng yang banyak karena selain berat, pendaki akan repot karena kalengnya harus dibawa turun kembali untuk menghindari pencemaran.
  • Membawa korek
Korek merupakan benda kecil namun sangat penting dibawa dalam mendaki. Usahakan membawa korek gas, bukan korek api batangan untuk menghindari korek tidak bisa dipakai karena basah. Namun jika memang terpaksa membawa korek api batangan, simpanlah di tempat yang kedap air atau kemas di kantong plastik kecil.
  • Menyusun barang di ransel
Dalam menyusun perlengkapan, simpanlah barang yang berat di bagian atas agar beban yang berat ditanggung oleh pundak, bukan pinggang. Usahakan untuk menyusun perlengkapan sendiri agar mudah diingat pada saat akan mengambil perlengkapan dari ransel. Untuk barang yang sering digunakan misalnya senter, obat-obatan, minuman atau cemilan, simpanlah di tempat yang mudah diambil tanpa perlu repot membongkar. Hindari membawa barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada saat pendakian karena hanya akan menjadi beban bagi pendaki.
  • Obat-obatan
Selalu bawa obat-obatan standar dalam mendaki. Termasuk obat khusus untuk pendaki yang punya penyakit khusus. Simpanlah obat-obatan yang mudah dijangkau agar mudah diambil saat dibutuhkan.
  • Penerangan
Benda sederhana namun sangat krusial kegunaannya. Biasanya menggunakan senter karena praktis dan sederhana. Namun jika menggunakan senter, jangan lupa membawa baterai cadangan. Baterai yang sudah mati jangan lupa dibawa turun ya, jangan dibuang karena bisa menimbulkan pencemaran. Jika tidak ada senter, lilin atau cahaya api lainnya bisa digunakan. Namun harus hati-hati agar tidak menimbulkan kebakaran.
  • Jas hujan
Ini juga merupakan perlengkapan yang wajib dibawa karena mempunyai banyak kegunaan selain menjadi jas hujan. Kegunaannya antara lain bisa digunakan untuk membuat tenda darurat, alas tidur, atap, selimut dan juga perlengkapan untuk membuat tandu darurat.
Selain hal-hal di atas, hal yang tidak kalah pentingnya adalah manajemen pendakian itu sendiri. Sebaiknya sebelum melaksanakan pendakian, carilah informasi awal mengenai kondisi medan, akses transportasi ke tempat pendakian, tempat menginap, ketersediaan sumber air dan makanan di lokasi dan sebagainya. Lebih bagus lagi jika bisa bertanya langsung kepada orang yang pernah mendaki di sana. Hal ini semua akan membantu Anda dalam merencanakan pendakian, memperhitungkan dana yang harus disiapkan, apa saja yang harus dibawa dan sebagainya.

Rencanakanlah pendakian Anda sebaik-baiknya dan selalu ikuti aturan-aturan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar